Bagi seorang pemain sepak bola
profesional atau senior, bermain di Timnas negaranya adalah suatu cita-cita.
Kita dapat melihat pemain kawakan Inggeris David Beckham, bagaimana semangatnya
dalam menjajal berbagai klub internasional. Semua itu ia lakukan demi menjaga
performa serta staminanya, dengan harapan suatu waktu ia dapak kembali
dipanggil untuk memperkuat Timnas negaranya, yaitu Inggeris.
Namun aneh beribu aneh, di
Indonesia justeru para pemain yang dianggap berkompeten secara skill, malah
mereka berlomba-lomba untuk tidak memenuhi panggilan negara, guna membela
Timnas Indonesia di ajang kompetisi internasional.
Walaupun ada segelintir pemain yang
masih menyimpan cinta negeri dan Ibu Pertiwi. Mereka tetap menyambut panggilan
tersebut, walau bagaimanapun kondisinya. Termasuk pemecatan atau pemberhentian
gaji di klub asalnya. Adapun segelintir nama tersebut adalah seperti, Bepe,
Stevie B, Irfan Bachdim, Maitimo dll.
Bagi Maitimo, bermain di Timnas
sudah merupakan tekad. Sejak ia memutuskan dirinya siap untuk dinaturalisasi
oleh Indonesia. Maka negara satu-satunya yang akan ia bela dalam berbagai
kompetisi internasional adalah Indonesia. Memang, hal itu telah terbukti dari
komitmen yang ditunjukkan selama ini oleh Maitimo, karena selalu memenuhi
panggilan negara untuk membela Timnas Indonesia. Walaupun untuk dapat
terlaksana niat tersebut, ia harus terlebih dahulu mengarungi samudera selama
17 jam penerbangan.
Namun malang tidak dapat ditolak.
Setelah mempersiapkan diri secara maksimal baik dari segi mental maupun fisik
selama beberapa minggu, demi asa memperoleh hasil maksimal dalam laga Pra Piala
Asia 2015 kontra Timnas Irak. Secara mengejutkan, Maitimo didiskualifikasi dari
laga perdana tersebut. Alasannya, Indonesia tidak mampu menunjukkan beberapa
dokumen penting, menyangkut legalitas naturalisasi Maitimo. Tentu saja
peristiwa tersebut sangat memukul Maitimo, karena sangat mengharapkan dapat membela
Timnas Indonesia dengan segala kemampuannya.
Yang menjadi pertanyaankita. Apakah
sebegitu profesionalnya Official Timnas Indonesia, sehingga dukumen yang begitu
penting harus ketinggalan? Sedangkan dampak dari kelalaian sebagian official
tersebut, justeru harus ditanggung oleh semua anggota tim dan bangsa Indonesia
tentunya. Suatu hal yang sangat tidak masuk akal dalam tata kelola manajemen
Timnas.
Seketika, lewat BBm nya Maitimo pun
mohon maaf sebesarnya kepada seluruh pecinta bola nasional. Begitu juga kepada
para fans, yang sangat mengharapkannya ikut berpartisipasi dalam laga kontra
Timnas Irak tersebut. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, secara pasti dan
gentle ia mengatakan “Beribu Maaf Timnas Aku Tidak Bisa Membelamu”.
Harapan sebagai fans berat Timnas
adalah, Semoga keajaiban akan datang, dan Maitimo pun dapat bergabung
memperkuat Timnas. Bagi official Timnas, semoga kefatalan ini menjadi pelajaran
dan tidak akan terulang kembali di masa yang akan datang. Semoga…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar