-->

Rabu, 06 Februari 2013

Maaf Timnas, Aku Tak Bisa Membelamu


Bagi seorang pemain sepak bola profesional atau senior, bermain di Timnas negaranya adalah suatu cita-cita. Kita dapat melihat pemain kawakan Inggeris David Beckham, bagaimana semangatnya dalam menjajal berbagai klub internasional. Semua itu ia lakukan demi menjaga performa serta staminanya, dengan harapan suatu waktu ia dapak kembali dipanggil untuk memperkuat Timnas negaranya, yaitu Inggeris.


Namun aneh beribu aneh, di Indonesia justeru para pemain yang dianggap berkompeten secara skill, malah mereka berlomba-lomba untuk tidak memenuhi panggilan negara, guna membela Timnas Indonesia di ajang kompetisi internasional.

Walaupun ada segelintir pemain yang masih menyimpan cinta negeri dan Ibu Pertiwi. Mereka tetap menyambut panggilan tersebut, walau bagaimanapun kondisinya. Termasuk pemecatan atau pemberhentian gaji di klub asalnya. Adapun segelintir nama tersebut adalah seperti, Bepe, Stevie B, Irfan Bachdim, Maitimo dll.

Bagi Maitimo, bermain di Timnas sudah merupakan tekad. Sejak ia memutuskan dirinya siap untuk dinaturalisasi oleh Indonesia. Maka negara satu-satunya yang akan ia bela dalam berbagai kompetisi internasional adalah Indonesia. Memang, hal itu telah terbukti dari komitmen yang ditunjukkan selama ini oleh Maitimo, karena selalu memenuhi panggilan negara untuk membela Timnas Indonesia. Walaupun untuk dapat terlaksana niat tersebut, ia harus terlebih dahulu mengarungi samudera selama 17 jam penerbangan.

Namun malang tidak dapat ditolak. Setelah mempersiapkan diri secara maksimal baik dari segi mental maupun fisik selama beberapa minggu, demi asa memperoleh hasil maksimal dalam laga Pra Piala Asia 2015 kontra Timnas Irak. Secara mengejutkan, Maitimo didiskualifikasi dari laga perdana tersebut. Alasannya, Indonesia tidak mampu menunjukkan beberapa dokumen penting, menyangkut legalitas naturalisasi Maitimo. Tentu saja peristiwa tersebut sangat memukul Maitimo, karena sangat mengharapkan dapat membela Timnas Indonesia dengan segala kemampuannya.

Yang menjadi pertanyaankita. Apakah sebegitu profesionalnya Official Timnas Indonesia, sehingga dukumen yang begitu penting harus ketinggalan? Sedangkan dampak dari kelalaian sebagian official tersebut, justeru harus ditanggung oleh semua anggota tim dan bangsa Indonesia tentunya. Suatu hal yang sangat tidak masuk akal dalam tata kelola manajemen Timnas.

Seketika, lewat BBm nya Maitimo pun mohon maaf sebesarnya kepada seluruh pecinta bola nasional. Begitu juga kepada para fans, yang sangat mengharapkannya ikut berpartisipasi dalam laga kontra Timnas Irak tersebut. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, secara pasti dan gentle ia mengatakan “Beribu Maaf Timnas Aku Tidak Bisa Membelamu”.

Harapan sebagai fans berat Timnas adalah, Semoga keajaiban akan datang, dan Maitimo pun dapat bergabung memperkuat Timnas. Bagi official Timnas, semoga kefatalan ini menjadi pelajaran dan tidak akan terulang kembali di masa yang akan datang. Semoga…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar