-->

Rabu, 27 Februari 2013

Sebenarnya Tuhan pun Berpolitik

Konsep politik Tuhan tentu berbeda dengan konsep politik para politikus, kalau politikus tujuan politik nya adalah mencari dan merebut kekuasaan yang sebesar besarnya untuk membangun kekuasaan sementara politik Tuhan memberi dan membagi kekuasaan. Tuhan menseleksi hambanya yang akan diberikan amanah
untuk mengatur kehidupan manusia di muka bumi. Dalam sejarah perpolitikan Tuhan telah menunjuk para Nabi untuk melawan politik haus kekuasaan dari umat manusia sejak jaman dulu.

Tercatat dalam sejarah bagaimana Tuhan menunjuk Nabi Musa untuk melawan politik kekuasaan Fir’un yang berorientasi pada harta, tahta dan wanita. Dengan hartanya dia membangun monumen kekuasaan piramida sebagai lambang keabadian. Penasehat politiknya menyampaiakan kepada Firun akan lahir seorang lawan politik yang tangguh akan meruntuhkan kekuasaannya, berdasarkan ramalan itu maka diperintahkannya membunuh seluruh bayi lelaki yang lahir masa itu untuk menyelematkan kerajaannya. Terjadi pembunuhan besar besaran di Mesir namun Tuhan punya rencana melebih rencanan manusia maka diselamatkan Nabi Musa oleh isternya sediri yang akhirnya menjadi musuh utama dan menenggelamkannya dilaut.

Tuhan juga melawan politik tidak bermoral yang dilakukan oleh umat Nabi Nuh yang melakukan perzinahan sesama jenis kemudian diperintahkan kepada Nabi membangun bahtera perahu untuk menyelamatkan sebagian kecil kehidupan mahluk sebelum diglontorkan banjir yang mematikan. Terakhir Tuhan melihat orang Arab jahiliyah yang merajalela di tanah Arab dengan kemusyrikan maka di utus Nabi Muhammad SAW untuk mejalankan politik beretika dan berachlak melawan kaum Quraysi di disana.

Dari kejadian perpolitikan masa lalu jelas sekali bagaimana manusia sekuat tenaga melawan strategi politik Tuhan. Pernah kaum Quraisyi sudah pusing tujuh keliling menghadapi politik Tauhid Rasulullah maka dilakukanlah bargaining dengan Rasulullah bagaimana seandai kita bekerjasama katanya kepada Rasulullah dengan cara stau hari mereka beribadah dengan menyembahn Tuhan Rasulullah dan besoknya Nab Muhammad menyembah Tuhan mereka. Politik membangun aliansi ketuhan tersebut di tolak mentah mentah oleh Rasulullah dengan jawaban andaikata engkau mampu menempatkan bulan ditangan kanan ku dan matahari di tangan kiri ku aku tidak bergeming.

Politik Tuhan jelas bermoral dan berachlak karena tidak pernah mencederai, menyusahkan, memfitnah, membunuh karakter seseorang karena tujuannya hanya satu menyelematkan kehidupan umat manusia di dunia dan akherat. Sedangkan politik politikus berusaha dengan akal bulusnya membuat kebijakan untuk keuntungan mereka sendiri, jauh dari kejujuran dengan misi megumpulkan uang tanpa memperhitungkan halal dan haram sebanyak banyaknya untuk misi politk dengan tujuan menghancurkan lawan politik
Sebetulnya Tuhan berpolitik untuk mengajar para politikus untuk berlaku jujur, bermoral, berachlak, memberikan manfaat kepada kehidupan umat manusia yg disebut Rahmtalilalamin.

Salam Lima Jari
Tulisan dari orang kampung!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar