Konsep
politik Tuhan tentu berbeda dengan konsep politik para politikus, kalau
politikus tujuan politik nya adalah mencari dan merebut kekuasaan yang sebesar
besarnya untuk membangun kekuasaan sementara politik Tuhan memberi dan membagi
kekuasaan. Tuhan menseleksi hambanya yang akan diberikan amanah
untuk mengatur
kehidupan manusia di muka bumi. Dalam sejarah perpolitikan Tuhan telah menunjuk
para Nabi untuk melawan politik haus kekuasaan dari umat manusia sejak jaman
dulu.
Tercatat dalam sejarah bagaimana
Tuhan menunjuk Nabi Musa untuk melawan politik kekuasaan Fir’un yang
berorientasi pada harta, tahta dan wanita. Dengan hartanya dia membangun
monumen kekuasaan piramida sebagai lambang keabadian. Penasehat politiknya menyampaiakan
kepada Firun akan lahir seorang lawan politik yang tangguh akan meruntuhkan
kekuasaannya, berdasarkan ramalan itu maka diperintahkannya membunuh seluruh
bayi lelaki yang lahir masa itu untuk menyelematkan kerajaannya. Terjadi
pembunuhan besar besaran di Mesir namun Tuhan punya rencana melebih rencanan
manusia maka diselamatkan Nabi Musa oleh isternya sediri yang akhirnya menjadi
musuh utama dan menenggelamkannya dilaut.
Tuhan juga melawan politik tidak
bermoral yang dilakukan oleh umat Nabi Nuh yang melakukan perzinahan sesama
jenis kemudian diperintahkan kepada Nabi membangun bahtera perahu untuk
menyelamatkan sebagian kecil kehidupan mahluk sebelum diglontorkan banjir yang
mematikan. Terakhir Tuhan melihat orang Arab jahiliyah yang merajalela di tanah
Arab dengan kemusyrikan maka di utus Nabi Muhammad SAW untuk mejalankan politik
beretika dan berachlak melawan kaum Quraysi di disana.
Dari kejadian perpolitikan masa
lalu jelas sekali bagaimana manusia sekuat tenaga melawan strategi politik
Tuhan. Pernah kaum Quraisyi sudah pusing tujuh keliling menghadapi politik
Tauhid Rasulullah maka dilakukanlah bargaining dengan Rasulullah bagaimana
seandai kita bekerjasama katanya kepada Rasulullah dengan cara stau hari mereka
beribadah dengan menyembahn Tuhan Rasulullah dan besoknya Nab Muhammad
menyembah Tuhan mereka. Politik membangun aliansi ketuhan tersebut di tolak
mentah mentah oleh Rasulullah dengan jawaban andaikata engkau mampu menempatkan
bulan ditangan kanan ku dan matahari di tangan kiri ku aku tidak bergeming.
Politik Tuhan jelas bermoral dan
berachlak karena tidak pernah mencederai, menyusahkan, memfitnah, membunuh
karakter seseorang karena tujuannya hanya satu menyelematkan kehidupan umat
manusia di dunia dan akherat. Sedangkan politik politikus berusaha dengan akal
bulusnya membuat kebijakan untuk keuntungan mereka sendiri, jauh dari kejujuran
dengan misi megumpulkan uang tanpa memperhitungkan halal dan haram sebanyak
banyaknya untuk misi politk dengan tujuan menghancurkan lawan politik
Sebetulnya Tuhan berpolitik untuk
mengajar para politikus untuk berlaku jujur, bermoral, berachlak, memberikan
manfaat kepada kehidupan umat manusia yg disebut Rahmtalilalamin.
Salam Lima Jari
Tulisan dari orang kampung!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar