Hari
ini timnas Indonesia akan menjalani laga berat melawan Iraq dalam kualifikasi
Piala Asia 2015. Pertandingan ini rencananya akan disiarkan langsung oleh SCTV
mulai pukul 20.00 WIB (info dari Bola.net). Bagi sebagian supporter pro KPSI
terutama di kompasiana, ini menjadi waktu yang tepat untuk menjatuhkan PSSI
dengan menghujat atau mencaci maki timnas Indonesia yang akan bertanding. Ada
yang berharap
Timnas Indonesia dibantai Iraq sampai-sampai bernadzar puasa senin-kamis jika timnas kalah lebih dari 7-0. Ini nadzarnya untuk niat yang jelek, perlu ditinjau lagi nadzarnya, apalagi rasulullah pernah bersabda:
Timnas Indonesia dibantai Iraq sampai-sampai bernadzar puasa senin-kamis jika timnas kalah lebih dari 7-0. Ini nadzarnya untuk niat yang jelek, perlu ditinjau lagi nadzarnya, apalagi rasulullah pernah bersabda:
“Sungguh
nadzar tidaklah membuat dekat pada seseorang apa yang tidak Allah takdirkan.
Hasil nadzar itulah yang Allah takdirkan. Nadzar hanyalah dikeluarkan oleh
orang yang pelit. Orang yang bernadzar tersebut mengeluarkan harta yang
sebenarnya tidak ia inginkan untuk dikeluarkan. ” (HR. Bukhari no. 6694 dan Muslim no. 1640).
Orang
yang bernadzar dengan syarat tertentu hanyalah mau bersedekah ketika penyakitnya
sembuh atau keinginannya tercapai. Jika tidak sembuh atau tidak memperoleh apa
yang dia inginkan, ia tidak bersedekah. Itulah mengapa dalam hadits disebut
orang yang pelit (bakhil). Akan tetapi, jika terlanjur mengucapkan, maka nadzar
tersebut tetap wajib ditunaikan.
Kembali
ke masalah supporter Indonesia yang pro KPSI, yang begitu mengharapkan
Indonesia dibantai Iraq. Kok ada ya, warga negaranya sendiri mengharapkan
timnasnya dibantai negara lain?! Di saat negara lain berusaha menghibur
pemainnya yang kalah setelah bertempur dalam pertandingan sepakbola, sebagian
supporter kita malah mencaci maki bahkan malah berharap indonesia dibantai.
Okelah, mungkin ada di dunia lain yang mengkritik dengan pedas timnasnya
sendiri ketika kalah dari lawannya, tapi tidak ada dari mereka yang berharap
negaranya dibantai. Kalaupun misalnya dibantai, mereka juga tetap mendukung
timnasnya apalagi lawan tandingnya diketahui jauh lebih kuat dari negaranya.
Alibi
supporter pencaci
timnas Indonesia mengatakan bahwa timnas sekarang tidak dihuni oleh seluruh
pemain terbaik Indonesia, maksud mereka tidak ada pemain ISL yang masuk dalam
line up starting XI timnas. Harusnya yang patut disalahkan adalah klub ISL atau
KPSI yang melarang pemainnya untuk bergabung ke timnas bahkan ada yang sampai
memecat pemainnya yang berani bergabung dengan timnas.
Ditambah
lagi, dari sejarahnya pemain ISL yang menghuni timnas di era NH, prestasi
apakah yang pernah mereka torehkan di level timnas? apakah pernah meraih emas
di sea games? ataukah pernah menjuarai piala AFF? ataukah prestasinya hanya
kalah 1-0 dari yordania? padahal pada saat itu peringkat yordania jauh dibawah
indonesia. Sebagai supporter, sesuai namanya sebagai pensupport, harusnya
mensupport timnasnya bukan malah mengharapkan timnasnya dibantai. Kalau ada
hal-hal yang tidak menyenangkan hati, kritiklah yang membangun. Ingat, PSSI
sekarang bekerja dalam tekanan yang tinggi dengan adanya “perusuh” sepakbola
dari kalangan status Quo.
Untuk
para pemain timnas Indonesia, penulis hanya bisa memberikan sebuah sya’ir
sebagai jawaban bagi para pencaci:
“Berkatalah sekehendakmu untuk menghina kehormatanku
Toh, diamku dari orang hina adalah suatu jawaban
Bukanlah artinya aku tidak punya jawaban, tetapi
Tidak pantas bagi seekor singa meladeni anjing-anjing”
(Diwan
asy-Syafi’i hal. 44, tahqiq DR. Imil Badi’ Ya’qub)
Salam
Anti Mafia dan Kebohongan, Salam Satu Timnas!! Garudaku bukan Burung Prukutut!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar