-->

Kamis, 21 Februari 2013

Social Media Kini dan Nanti!


Saya sering berselancar di dunia maya dan memperhatikan berbagai media sosial yang baru baik melalui laptop atau aplikasi mobile. Banyak juga ternyata media sosial yang merupakan jiplakan situs sosial media raksasa saat ini. Misalnya saja, yang menarik bagi saya, adalah Pinterest, yang - lihat saja - sudah banyak di-copy dengan mudahnya oleh pengelola lain karena - memang harus diakui - memiliki interface yang unik dan
menarik seperi majalah dinding sekolah atau kamous dalam bentuk online. Selain itu ada Instagram yang sudah banyak dijiplak mentah-mentah karena fitur Photoshop yang dapat dilakukan dengan mudah.

Pergerakan berbagai terobosan bidang tekhnologi telah mendorong pergeseran situs yang ‘in’ dan antusiasme konsumen. Akan tetapi yang menjadi fokus utama menariknya media digital tersebut adalah kualitas dan jumlah konsumen yang berperan serta secara aktif, sebab media sosial bukan sebatas tekhnologi namun pelaku yang mengaplikasikannya.

Perkembangan tekhnologi media sosial sejak era Friendster yang booming bertahun-tahun lalu telah dilibas pemain-pemain baru yang hingga kini bertahan sebagai raksasa yaitu Facebook dan Twitter, selain yang telah saya sebut diatas dan itupun masih banyak lagi yang kian deras bagai tak ada hentinya. Belum menguasai aplikasi tekhnologi yangs atu, sudah muncul lagi yang lain. Fenomena tekhnologi memang luar biasa!

Berawal dari media sosial facebook yang bertujuan untuk menghubungkan teman-teman kampus dan komunitas tertentu hingga menyebar ke seluruh dunia dan ‘menangkap’ keberadaan seseorang didunia nyata dengan menggunakan aplikasi dunia maya, hingga Twitter yang menghubungkan komunitas yang memiliki minat dan ketertarikan yang sama, dan berlanjut ke Foursquare untuk mengetahui lokasi keberadaan seseorang atau sekelompok orang. Semua itu dapat diakses karena canggihnya  teknologi mobile yang terintegrasi dengan GPS. Media sosial lain yang mengoptimalkan tekhnologi tersebut a.l. Google Latitude, Banjo, Badoo, dan masih banyak lagi. Namun kemudian beberapa pengguna banyak yang menonaktifkan media sosial mereka karena alasan privasi.

Terobosan tekhnologi berikutnya adalah gamification yang kini telah diaplikasikan lebih jauh dari perkiraan semula. Era big data telah memungkinkan segala hal dapat diukur dengan angka dan tersedia dimana-mana.  Video game kini menjadi bisnis yang menggairahkan karena jumlah peminat yang semakin meningkat. Berikutnya adalah alternate reality yang lebih tepat disebut sebagai tekhnik pengembangan alur cerita, bukan mengandalkan tekhnologi semata, dimana video game yang ada saat ini telah menyediakan fitur interactive narrative dimana para gamer dapat menentukan sendiri alur game berdasarkan keinginan mereka. Menarik bukan?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar