Kemarin
saya baca buku manusia indonesia karya mochtar lubis. Suatu ketika pada tahun
70-an dia berpidato di taman izmail marzuki, karena pidato yang disamapaikan ke
publik terasa berkualitas, lalu beliau menuangkan pidatonya tersebut ke dalam
sebuah buku.
Mochtar lubis menurut saya adalah
sosok yang peduli dan mencintai bangsa ini bangsa indonesia. Beliau selalu
berpikir dan berusaha bagaimana caranya agar indonesia bisa maju, bisa sejajar
dengan bangsa lain.
Beliau banyak menerbitkan karya-karya untuk indonesia salah
satunya adalah buku Manusia Indonesia.
Dalam buku Manusia Indonesia,
mochtar lubis memberikan pendapat dan pandangannya tentang seperti apa
sesungguhnya manusia indonesia di lingkungan, masyarakat, dan negara. Beliau
memberikan ciri-cirinya tentang manusia indonesia yaitu,
Pertama manusia indonesia mempunyai
sifat munafik, ya seperti itulah ciri yang dikatakan oleh mochtar lubis,
manusia indonesia dimulutnya bisa berkata A tetapi di hatinya berkat B, manusia
indonesia kebanyakan sok menjadi yang paling benar dan paling bersih, mereka
menyuarakan dan mengkampanyekan anti korupsi, tetapi mereka sendiri yang
korupsi, mereka yang gencar mengkampanyekan pentaatan peraturan, tetapi mereka
sendiri yang melanggar peraturan. Sekilas seperti itu gambaran kemunafikan
manusia indonesia.
Ciri yang kedua adalah manusia
indonesia tidak mempunyai tanggung jawab. Manusia indonesia sering mencari
kambing hitam untuk perbuatan yang mereka lakukan yang mereka rasa mereka tidak
sanggup untuk mempertanggungjawabkannya. Ketika dia berbuat dan melanggar hukum
dia berusaha menutupi kesalahannya dengan melemparkan ke orang lain.
Ciri yang ketiga adalah manusia
indonesia bersikap feodal. Sikap feodal ini yang membuat suatu tempat, jabatan,
atau kursi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Mereka berkerja untuk
menyenangkan atasan. Bukan untuk kepentingan rakyat. Sehingga mereka
seakan-akan berkerja hanya untuk atasan, asal bapak senang (ABS) mereka merasa
sudah cukup dalam bekerja, mereka tidak peduli bagaimana imbasnya nanti
terhadap rakyat.
Ciri yang keempat, manusia
indonesia percaya takhayul. Mereka percaya terhadap sesuatu yang pernah
dikatakan oleh mbah-mbahnya zaman dahulu, adalah ketika ada seekor burung yang
bersiul diatas rumah nanti akan ada seorang yang meninggal, lalu ketika ada
pernikahan antara anak ke-sekian dengan anak ke-sekian maka dipastikan
pernikahan tersebut akan menemui banyak halangan dan rintangan. Dan Ketika pada
tanggal sekian masyarakat tidak boleh berbuat seperti ini dan itu, sekilas
gambaran manusia indonesia yang percaya takhayul.
Ciri yang kelima, manusia indonesia
yang artistik, yang masih menaruh kepercayaan adanya kekuatan didalam
benda-benda, seperti keris, patung dan lain-lain. Mereka menganggap di dalamnya
terdapat roh dan jiwa-jiwa yang hidup, sehingga dia tidak berani menelantarkan
benda-benda tersebut begitu saja karena mereka takut akan akibat jika mereka
menelantarkannya. oleh karena itu mereka seakan-akan harus merawat dan menjaga
benda-benda tersebut agar tetap seperti adanya.
Ciri yang keenam, manusia indonesia
kurang kuat pendiriannya, kurang kuat keyakinannya, dan kurang kuat terhadap
apa yang dianggapnya bahwa itu benar. Mereka terombang-ambing pendapatnya oleh
pengaruh dari luar yaitu pengaruh dari manusia lainnya, mereka menganggap jika
pendiriannya berbeda dengan manusia lainnya maka dia memvonis bahwa
pendiriannya itu salah dan manusia lainnya yang benar. Tetapi itu belum tentu
tergantung siapa yang memandangnya dan dari mana sudut pandangnya, karena semua
memang punya pikirannya sendiri-sendiri sehingga tidak perlu terlalu kerdil
untuk mengatakan bahwa pendiriannya itu adalah yang salah.
Enam ciri-ciri diatas yang
diungkapkan oleh Mochtar Lubis. Memang menurut saya apa yang dikatakan oleh
beliau tidak sepenuhnya benar dan juga tidak sepenuhnya salah, karena
masyarakat indonesia sangat beragam mulai dari sabang sampai mereka. Mungkin
juga ada sedikit manusia indonesia atau kelompok manusia indonesia yang tidak
sesuai dengan salah satu ciri diatas dan bahkan mungkin juga ada ciri yang lain
lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar